Minggu, 29 November 2009

Study Kasus Konflik Sosial

Kali ini Umat Muslim di dunia dibuat kembali tersinggung oleh film FITNA yang dibuat oleh Politisi Belanda yang bernama “Geert Wildres” yang merupakan anggota dari Partai Untuk Kebabasan (Partij Voor de Vrijheid). Film ini berdurasi selama 5 menit. Kemunculan film Fitna ini menimbulkan Kontroversi luar biasa diseluruh dunia karena film ini dianggap menghina Islam, terutama di Negara-negara yg kebanyakan penduduknya adalah penganut Islam seperti di Indonesia.

Kontroversi dan perdebatan sengit ini tidak hanya muncul dikalangan dunia Islam saja tetapi juga di negeri asal sipembuat film ini. Greet Wilders yang berambut pirang ini dituduh punya niat tidak baik dengan maksud menyinggung agama Islam. Bahkan Perdana menteri Belanda “ JAN PETER BALKENENDE “mengatakan, film Fitna ini secara keliru mempersamakan Islam dengan tindak Kekerasan. Reaksi Umat Muslim Belanda atas kontroversi film Fitna ini selain melakukan aksi demo dan protes juga telah mengajukan gugatan di pengadilan di pengadilan Rotterdam. Sedangkan masyarakat Indonesia yang kebanyakan kaum muslim ini mengadakan demonstrasi dengan mangajukan pemboikotan terhadap barang-barang dari Belanda dan juga tidak boleh menampilkan film Fitna itu sendiri di internet terutama di situs YOUTUBE.

Dilain pihak Uni Eropa misalkan sampai harus bersidang untuk menyikapi film Fitna itu sendiri. Dalam sidang yang dihadiri 27 anggotanya itu mereka mengecam keras film Fitna ini. Menurut Uni Eropa, apa yang dicitrakan dalam film Fitna tidak mencerminkan Islam sebenarnya karena Islam yang sebenarnya tidak identik dengan kekerasan. Mayoritas muslim menolak ekstrimisme dan kekerasan.
Lain halnya dengan situs terkenal penyedia konten video YouTube.com, mereka masih tetap cuek memasang film ini untuk ditonton, namun sering gagal diakses karena kepadatan server. Sedangkan pemerintah Indonesia sendiri sudah melayangkan surat kepada pengelola situs YouTube untuk menghapus film Fitna dari situs tersebut. Sikap Pemerintah ini terbantu dengan usaha penyedia jasa internet di Indonesia untuk melakukan “Flag” atas film ini.namun saat ini film fitna cuma diblokir seperti telah dilakukan oleh anggota asosiasi penyelenggara Internet di Indonesia.


Dalam kasus film Fitna ini kami berpendapat bahwa seharusnya film ini tidak seharusnya dibuat karena dapat menyebabkan adanya konflik antar pemeluk agama terutama umat muslim. Hal-hal seperti inilah yang dapat menghancurkan bangsa di dunia. Dimana disetiap penjuru dunia yang selalu mengutamakan saling menghormati antara sesama pemeluk agama, beda agama,suku,ras dan budaya. Karena yang kita harapkan hanya perdamaian agar seluruh masyarkat di dunia dapat hidup tenang tanpa adanya konflik yang disebabkan oleh beberapa orang saja.
Dalam Film Fitna ini menunjukan bahwa agama Islam selalu Identik dengan sikap anarkis kekerasan dan tidak suka akan perdamaian, padahal hal itu sangat bertolak belakang dengan Islam yang selalu menjunjung sikap damai, saling menghormati dan anti kekerasan.

Namun dengan adanya film Fitna ini masyarakat dunia mungkin lebih bisa saling lebih menghargai dan menghormati antar sesama pemeluk agama, disisi lain kaum muslim dapat mengambil hikmahnya saja dari film Fitna tersebut. Tidak perlu bersikap terlalu berlebihan dengan bersikap anarkis ataupun membalasnya agar tidak terjadi perang atau konflik yang berkelanjutan akibat dari film Fitna tersebut. Bila Geert Wilders mendiskreditkan Islam melalui film Fitna, yang sebaiknya dilakukan untuk membalas perlakuan Bila Geert wilders dalam film Fitna yaitu dengan cara umat Islam membangun Citra atau Image islam di Dunia Barat dengan membuat film yang menggambarkan Islam yang sebenarnya, Islam yang jauh dari apa yang diungkapkan oleh Bila Geert wilders.
Setiap orang di Dunia mempunyai Hak Asasi untuk bebas melakukan eksperimen, namun itu tidak berarti bebas untuk menghujat dan menghina (agam dan penganutnya). Disini yang perlu kita ingat adalah kebebasan beragama dan kebabasan mengeluarkan pendapat tidak boleh saling menistakan. Agar kita dapat berkomunikasi dengan baik antara seluruh masyarakat di dunia sehingga tercipta kedamaian di dunia.

Sumber : http://revinafebriyanti2606.blogspot.com/2009/04/studi-kasus-konflik-sosial-indonesian.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar